Jurnal Pribados

25 July 2013

Ratu untuk Raja

Sekilas berkesan tidak adil untuk rakyat jelata, namun menurutku ratu memang hanya pantas bersanding dengan sang raja. Wanita terbaik hanya pantas berdampingan dengan lelaki terbaik. Kalau tidak salah ada kalimat populer yang kurang lebih seperti ini  "Lelaki keji untuk wanita yang keji". Saya pun berpikir sosok-sosok terbaik akan berpasangan nantinya.

Saya mencoba berpikir positif dengan menganggap seluruh wanita di dunia ini adalah wanita baik-baik. Jika merujuk pada premis diatas, tentu saja untuk mendampingi mereka, saya pun harus menjadi lelaki baik-baik. 

Lalu, apakah raja itu pasti lelaki baik-baik?
Tidak, itu hanya permisalan saja. Kenyataannya ratu pun boleh bersanding dengan lelaki dari rakyat jelata. Hanya saja lelaki ini harus memiliki kebaikan-kebaikan yang dimiliki oleh sang raja. Kekuasaan, harta, tentu saja tidak termasuk kebaikan-kebaikan yang dimaksud. Yang dibutuhkan untuk menjadi sosok sang raja adalah prinsip yang kuat, bahkan lelaki ini tidak perlu mengemis cinta pada sang ratu agar ia mau bersanding dengannya. 

Lelaki ini cukup menjadi dirinya sendiri, mengerjakan pekerjaannya dengan tulus. Nanti juga sang ratu akan kagum dan bersedia menjadi pendampingnya. Kalaupun tidak, akan ada sosok ratu lain yang mengagumi ketulusan lelaki ini. 

Jadi, lelaki ini tak perlu mengemis cinta.


1 comment:

Was humbly designed and developed by MAKMALF.com. Written by Bayu Saputra Pribadi.