Jurnal Pribados

10 December 2013

Untuk Perempuan

Bukan, ini bukan judul lagu dan tulisan ini sangat berbeda isinya dengan lagu sheila on 7 yang memintamu untuk tetap menunggu dan membiarkan kami mendekatimu. Satu hal yang sama hanyalah pesan. Ini adalah pesan subjektif dari seorang lelaki untukmu.

FYI, diantara kami, para lelaki, sering ada pembicaraan tentang bagaimana sosok perempuan yang nantinya akan menjadi pendamping hidup. Salah satu saran dari banyak orang tua, dari sesama teman adalah
"Cari perempuan yang bisa diajak susah".

Tapi...
Menurutku lelaki baik yang mencintaimu tidak akan pernah berpikiran sedikitpun untuk mengajakmu susah. Satu hal yang ada dipikirannya adalah membuatmu bahagia hidup bersamanya. Namun, seringkali perjalanan untuk mencapai kebahagiaan harus melewati banyak kesusahan dan tidak ada jalan lain untuk menuju kesana, harus melewati jalur sulit.

Percayalah, lelaki baik yang mencintaimu tidak akan mengijinkan kesusahan menggganggumu, jika mungkin. Jikalau itu tidak bisa dilakukan, ia akan meminimalisir kesusahan yang harus kau emban.
Percayalah, lelaki baik yang mencintaimu tidak pernah berpikiran sedikitpun untuk menyusahkanmu.

Dia yang baik dan mencintaimu akan menyembunyikan segala kesusahan yang harus ia emban untuk membahagiakanmu. Bukan, bukan karena ingin terlihat hebat. Tapi begitulah cara lelaki baik mencintai. Ia hanya akan menyimpan dan berusaha melupakannya, tapi ia akan bercerita jika kau minta.

Lelaki baik yang mencintaimu tidak akan merasa pernah berkorban. Ia yakin bahwa mencintai adalah memberi. Ia tidak berharap dicintai. Jikalau engkau membalas cintanya, ia tidak akan berpikir itu hasil usahanya. Ia hanya berpikir bahwa kau mencintainya.

Lelaki baik yang mencintaimu pasti bukanlah lelaki bodoh.
Saat mendaki gunung bersamamu, ia tidak akan menggendongmu untuk sampai ke puncak. Karena ia tau, jika dirinya cedera, maka itu akan menyusahkanmu.
Ia hanya akan membiarkanmu membawa beban yang ringan, lalu menggandengmu, dan ia tak akan berhenti memberimu semangat hingga sampai di puncak.

Entahlah, apa langkah menuju puncak itu kau anggap suatu kesusahan. Yang jelas, lelaki baik yang mencintaimu hanya ingin mengajakmu menyaksikan mentari terbit dan terbenam dari puncak gunung. Tempat paling indah untuk menikmati awal dan akhirnya mentari di satu hari.

Jika engkau diajak susah, pantasnya engkau tak memilihnya, kemudian mempertanyakan cintanya.
 :)

1 comment:

Was humbly designed and developed by MAKMALF.com. Written by Bayu Saputra Pribadi.