Jurnal Pribados

10 July 2013

Striker atau Fotografer ??

Menjadi berapi-api dan bersemangat mencirikan tentang sosok yang tak akan menyia-nyiakan apa yang akan didapatnya nanti. Tipe seperti ini sangat nikmat untuk dipandang, untuk diceritakan. Pekerja keras, ulet menjadi julukan untuk orang-orang dengan tipe seperti ini. Mereka ini yang selalu beranggapan bahwa "A man gotta do what man gotta do".
Di dunia sepakbola mereka akan menjadi penyerang, tidak mau kalah berduel dengan zona pertahanan, jika menang, mereka akan mencetak gol.

Menahan diri, tenang. menjadi paradoks bagi tipe sebelumnya. Seringkali mereka yang tenang, menahan diri, justru mendapatkan sesuatu yang diinginkan oleh tipe "striker", tak berusaha keras namun mendapatkan hasil yang justru diidam-idamkan orang lain. Tipe seperti ini adalah yang mendapat undian karena iseng-iseng mengirimkan bungkus kopi sachet. Jika di dunia sepakbola, mereka ada di pinggir lapangan menjadi fotografer yang memotret para pemain yang saling bersaing tidak mau kalah.

Mana yang lebih baik?

Memilih dua hal ini sama dengan memilih canon atau nikon, adidas atau nike, messi atau cristiano ronaldo, hisab atau hilal. Tidak bisa didiskusikan, kalaupun dipaksakan akan menjadi debat kusir seperti acara debat para lawyer di TV atau menjadi sidang isbat dimana ada satu pihak yang tidak akan hadir. 

Kalau berbicara lagi tentang manusia, tentang dua hal diatas, jawabannya pasti "menurut selera". 
"Saya pilih striker, karena saya suka"
"Saya pilih fotografer karena begitu selera saya"
Tapi...
Nanti  mereka yang memilih fotografer, akan berkata "aku bosan dengan dia yang adem ayem saja, tak ada cemburunya". Pemilih striker, "Aku lelah mengikuti kehidupannya, overprotektif, cemburunya juara".

Intinya, tak ada yang lebih baik atau lebih buruk dari dua tipe tersebut, keduanya pun tidak sama.
Bayangkan saja, seumur hidup bersama fotografer tanpa pernah dicemburui, atau sepanjang waktu dicemburui oleh sang striker. Entah apa rasanya.

Karena semua harus tau waktu, mungkin sesekali kita akan membutuhkan sosok yang berbeda dari biasanya. Juga jangan lupa, striker atau fotografer tetap manusia, perubahan juga menjadi takdirnya.

*kali ini saya memilih menjadi fotografer :)



1 comment:

  1. Jeli. Cuman menurut saya "fotografer" tipe tertentu harus sama dinamis dengan "striker"

    ReplyDelete

Was humbly designed and developed by MAKMALF.com. Written by Bayu Saputra Pribadi.