Jurnal Pribados

25 May 2016

Tabula Rasa

Bukankah sebuah imajinasi itu perlu diwujudkan? Sayangnya semesta tak berpikir sama denganmu. Ia mengirim orang-orang sekitarmu, terdekatmu, hingga yang kau sayangi, untuk berpikir seribu kali lagi. Entah berapa imajinasi yang berakhir di pojok mimpi. Tempat dimana semua cita-citamu gagal terwujudkan karena engkau terlalu banyak memikirkan orang lain. Sampai saat ini engkau masih sibuk mengumpulkan dukungan moril dari mereka yang belum yakin mimpimu akan membawa angka-angka yang bisa membuatmu kaya.


Akupun begitu kawan, menyendiri di sudut kamar dengan mimpi mimpi yang tak tergapai. Cukuplah sudah menjadi pegawai pabrik yang bergaji tiap bulan. Mereka sudah tenang dengan hidupku yang begini rupanya.


Engkau tak akan pernah meyakini sesuatu hingga engkau mengalaminya. Dulu aku tak yakin dengan istilah sepi diantara keramaian dan terbunuh sepi. Ternyata sepi itu bukan masalah hiruk pikuk dunia sekitar, dia ada dihatimu.


Cita-citamu entah dimana tapi semesta melemparkanmu di pelataran sebuah pabrik. Datang dan pulang lewat pintu yang sama, asal sejahtera kata mereka. Lalu karya yang kau hasilkan mereka pakai untuk menghasilkan angka dalam rekening, dipakai untuk menghidupi semua orang sepertimu. Demi kemajuan negara kata mereka.


Tiap hari kulihat rupa yang sama, alasan yang sama, tapi aku dimana.


Perempuan yang hendak kau persunting meragukan cita-citamu, padahal dengan dia-lah masa depanmu kau harapkan. Lalu engkau terlempar dalam kata mereka untuk sejahtera. Datang dan pulang lewat pintu yang sama.


Jendelamu tak lagi secerah dulu. Matahari dan kicau burung tak lagi muncul, tapi engkau rasa itu bahagia. Tak ada lagi gemericik air di sungai kecil, namun itulah sejahtera untukmu. Dengan bangganya engkau bernafas lega di udara yang penuh asap.


Tak ada lagi tawa anak kecil usai mengaji, semesta telah merenggut mereka dari sekitarmu, tapi kau dengan bangga bilang kemajuan pendidikan. Ratusan ribu tiap bulannya untuk para guru menjadi kenyataan. Tanpa tanda jasa diartikan sebulan habis tanpa sisa, pun asa.


Dimanakah jalan yang berguna untuk khalayak, dengan sejahtera seperti kata mereka.


No comments:

Post a Comment

Was humbly designed and developed by MAKMALF.com. Written by Bayu Saputra Pribadi.