Tahun ini gue mulai dengan mengerjakan kewajiban dari kampus, Kuliah Kerja Nyata (KKN). Untuk kewajiban ini gue tergabung dalam tim yang dibentuk oleh kampus, beranggotakan 13 orang. Tapi, pada kenyataannya tempat tinggal sementara gue (posko) diisi oleh dua tim, jadi satu rumah berisi 26 orang. Sounds crowded? Ya, satu atap berisi 26 ide dan kebiasaan berbeda yang dibawa dari latar belakang masing-masing.
Di minggu pertama gue udah mulai bisa memahami karakter masing-masing personil tim. Mulai dari yang peduli, tak acuh, mandiri, manja, rajin, malas, hore-hore, diam memperhatikan, pencari perhatian. Satu minggu dalam kebersamaan, konflik-konflik kecil mulai muncul tapi belum ada yang meledak. Semua kepala masih bisa menahan tekanan-tekanan yang datang dari rasa tidak nyaman terhadap personil lainnya.
Entah memang kultur yang dibawa dari dunia akademis atau lingkungan perkotaan, rasa tanggung jawab yang terbentuk masih berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang dibuat. Padahal, banyak kewajiban bersama yang bisa diselesaikan tanpa kesepakatan sebelumnya. Bahkan bakal lebih indah jika diselesaikan dengan rasa tanggung jawab yang berasal dari rasa tenggang rasa satu sama lain. Jika ada yang lupa, yang lain mengingatkan, jika ada yang malas, yang lain membantu menyelesaikan, jika ada yang luka, yang lain mengobati. Ah, indahnya.
Banyak hal yang bisa gue pelajari dari kehidupan sehari-sehari di posko ini. Bagaimana seharusnya gue memandang hal-hal kecil dari sisi yang lain, bagaimana seharusnya gue belajar memahami karakter dan belajar menghargai masing-masingnya.
Satu minggu pertama, posko ini menjadi laboratorium sosial untuk semesta yang gue buat sendiri. Laboratorium dimana banyak teorema tidak berlaku. Laboratorium dimana semua penelitian melibatkan kekuatan perasaan.
Was humbly designed and developed by MAKMALF.com. Written by Bayu Saputra Pribadi.
seneng banget baca tulisan ini
ReplyDeletesemoga bikin kita lebih peka ya :)
ahh rindu
ReplyDeleteahh rindu
ReplyDelete